Artikel

Pemeriksaan Darah Lengkap

Sebagian besar dari kita, terutama yang pernah opname, menunggu keluarga yang sedang sakit di rumah sakit, atau check up di laboratorium klinis pasti pernah mendengar tentang darah lengkap. Tapi apakah semuanya mengetahui apakah itu pemeriksaan darah lengkap, tujuan, dan apa saja yang diperiksa?Mari kita coba sedikit membahasnya.
Pemeriksaan darah lengkap (selanjutnya ditulis DL) adalah suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk mengetahui sel darah pasien. Terdapat beberapa tujuan dari DL, di antaranya adalah sebagai pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa, untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau respon terapi.
Bagaimana cara pemeriksaannya? Darah kita diambil dengan menggunakan spuit (suntik) sekitar 2 cc, dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi antikoagulan (EDTA atau sitrat), kemudian dibawa ke laboratorium.

Apa saja yang diperiksa? Yang diperiksa adalah beberapa komponen darah yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keeping darah). Pada lembar hasil DL, yang umum tercatat adalah kadar hemoglobin, jumlah trombosit, jumlah leukosit, dan hematokrit (perbandingan  antara sel darah merah dan jumlah plasma darah.). Kadang juga dicantumkan LED (Laju Endap Darah) dan hitung jenis leukosit.
Hasil DL yang normal adalah (hasil ini bervariasi, tergantung di laboratorium mana kita periksa) :
  1. Kadar Hb : 12-14 (wanita), 13-16 (pria) g/dl
  2. Jumlah leukosit : 5000 – 10.000 /µl
  3. Jumlah trombosit : 150.000 – 400.000 /µl
  4. Hematokrit : 35 – 45 %
  5. LED : 0 – 10 mm/jam (pria), 0 – 20 mm/jam (wanita)
Hasil normal laboratorium lengkap bisa dilihat di tulisan saya sebelumnya Hasil Lab Normal
Beberapa contoh interpretasi dari hasil DL secara sederhana antara lain bila kadar Hb turun menandakan anemia, leukositnya meningkat melebihi normal mungkin menandakan terjadinya infeksi, trombositnya turun mungkin saja menandakan terjadi infeksi virus, dan lain sebagainya.
Yang perlu diingat adalah pemeriksaan ini adalah penunjang dari anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter. Jadi diagnosis tidak semata-mata dari hasil laboratorium, tapi yang paling utama adalah dari keadaan klinis dari si sakit.
Semoga bermanfaat..
dari berbagai sumber


MALARIA
Malaria is caused by a parasite called Plasmodium, which is transmitted via the bites of infected mosquitoes. In the human body, the parasites multiply in the liver, and then infect red blood cells.
Symptoms of malaria include fever, headache, and vomiting, and usually appear between 10 and 15 days after the mosquito bite. If not treated, malaria can quickly become life-threatening by disrupting the blood supply to vital organs. In many parts of the world, the parasites have developed resistance to a number of malaria medicines.
Key interventions to control malaria include: prompt and effective treatment with artemisinin-based combination therapies; use of insecticidal nets by people at risk; and indoor residual spraying with insecticide to control the vector mosquitoes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan komentar di sini